Tharieq
Adil Ramzi
X
MIPA 5 / 35
SMA 1 KEDUNGWUNI
POLISI
BUTUH UANG
Pada suatu hari,
ibu saya sedang berpergian bersama tante saya dengan menggunakan mobil.
Saat itu mereka
berdua melintasi perempatan jalan di wilayah Jakarta Timur, mereka terhenti
karena lampu merah di tambah dengan kondisi jalan sedang macet total hingga
mengakibatkan pengguna kendaraan bermotor selalu menekan klaksonnya.
Lampu merah pun
berganti menjadi lampu hijau, seluruh pengguna jalan menekan klakson
kendaraannya agar kendaraan yang terdepan bisa melajukan kendaraannya dengan
cepat dan mereka semuapun terbebas dari lampu merah, termasuk ibu dan tante
saya. Namun suasana macet dan banyaknya volume kendaraan pada saat itu membuat
ibu dan tante saya tertinggal, lampu hijau pun berubah menjadi lampu merah
kembali. Karena ada keperluan yang penting, merekapun ‘menerobos’ lampu merah.
Tak terduga, disebrang jalan terdapat polisi yang sedang memantau jalan.
Merekapun diberhentikan oleh polisi tersebut, dalam kata lain, mereka
‘ditilang’.
Tante saya yang kebetulan
memegang kemudi membuka kaca mobilnya lalu polisi tersebut menanyakan mengapa
mereka berdua melanggar peraturan, tante sayapun menjawab “Kami sedang
terburu-buru, pak” karena polisi tersebut kurang puas dengan jawaban tante
saya, iapun terus menanyakan hal yang sama. Karena tak ingin berdebat lagi,
tante saya memberikan uang sebesar Rp. 20.000. Polisi tersebut mengangguk dan
menerima uang tersebut. Lalu polisi itu tersenyum mempersilakan ibu dan tante
saya kembali menuju jalan.
Merekapun terbebas
dari penilangan tersebut. Lalu mereka mendapatkan suatu kesimpulan, “Kalau
polisi tiba-tiba datang terus melakukan razia atau penilangan, itu tanda kalau
mereka butuh uang.”
Identifikasi Struktur Teks Anekdot ‘Polisi Butuh Uang’
Abstraksi : Ibu dan Tante pergi dengan menggunakan
mobil.
Orientasi : Lalu lintas macet, lampu hijau berubah
menjadi merah namun Ibu dan
Tante terburu buru sehingga menerobos lampu merah.
Krisis : Polisi menilang mobil yang dikendarai
Tante. Tante meberikan uang
Rp.20.000,- sebagai
uang damai.
Reaksi : Polisi senang dan tidak jadi menilang.
Koda : Ibu dan Tante dapat melanjutkan perjalanan
kembali.
Find me on socmed
Twitter @thorixadiel
Ig @thorixadieel
Thankyou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar